Minggu, 16 September 2012

Pengamatan ( Observasi )

Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap suatu obyek dalam suatu periode tertentu dan mengadakan pencatatan secara sistematis tentang hal-hal tertentu yang diamati. Banyaknya periode observasi yang perlu dilakukan dan panjangnya waktu pada setiap periode observasi tergantung kepada jenis data yang dikumpulkan. Apabila observasi itu akan dilakukan pada sejumlah orang, dan hasil observasi itu akan digunakan untuk mengadakan perbandingan antar orang-orang tersebut, maka hendaknya observasi terhadap masing-masing orang dilakukan dalam situasi yang relatif sama. 


         Sebelum observasi itu dilaksnanakan, pengobservasi (observer) hendaknya telah menetapkan terlebih dahulu aspek-aspek apa yang akan diobservasi dari tingkah laku seseorang. Aspek-aspek tersebut hendaknya telah dirumuskan secara operasional, sehingga tingkah laku yang akan dicatat nanti dalam observasi hanyalah apa-apa yang telah dirumuskan tersebut.

Jenis - Jenis Observasi 

Klasifikasi tentang jenis-jenis observasi dapat dilihat dari beberapa sudut pandangan antara lain :
a. Berdasarkan situasi yang diobservasi
  • Observasi terhadap situasi bebas (free situasion), observasi yang dilakukan terhadap situasi yang terjadi secara wajar, tanpa adanya campur tangan dari pengobservasi. Misalnya observasi yang dilakukan terhadap siswa-siswa yang sedang bermain secara bebas. 
  • Observasi terhadap situasi yang dimanipulasikan (manipulated situasion), yaitu situasi yang telah dirancang oleh pengobservasi dengan menambahkan satu atau lebih variabel. Misalnya seorang pengobservasi ingin mengetahui sifat kepemimpinan sekelompok siswa. 
  • Observasi terhadap situasi yang setengah terkontrol (partially controlled), jenis observasi ini adalah merupakan kombinasi dari kedua jenis observasi situasi bebas dan situasi yang dimanipulasikan.

b. Berdasarkan keterlibatan pengobservasi
  • Observasi partisipasi, yaitu apabila pengobservasi ikut terlibat dalam kegiatan subyek yang sedang diobservasi. Misalnya seorang guru bidang studi yang ingin mengetahui bagaimana antosias siswa-siswanya terhadap pelajaran yang diberikan. 
  • Observasi non partisipasi, dalam observasi ini pengobservasi tidak ikut terlibat dalam kegiatan yang diobservasi. Misalnya seorang petugas bimbingan ingin mengetahui bagaimana antosias siswa terhadap bimbingan karir. 
  • Observasi quasi partisipasi, dalam jenis ini sebagian waktu dalam satu periode observasi pengobservasi ikut melibatkan diri dalam kegiatan yang diobservasi, dan sebagian waktu lainnya ia terlepas dari kegiatan tersebut. Misalnya kita ingin mengetahui bagaimana aktifitas siswa dalam melaksanakan suatu tugas kelompok.

c. Berdasarkan pencatatan hasil-hasil observasi
  • Observasi berstruktur, aspek-aspek tingkah laku yang akan diobservasi telah dimuat dalam suatu daftar yang telah disusun secara sistematis. Bentuk catatan yang sistematis yaitu : *daftar chek (chek list), adalah suatu daftar yang memuat catatan tentang sejumlah tingkah laku yang akan diobservasi. * skala bertingkat (rating scale), adalah gejala-gejala yang akan diobservasi itu didalam tingkatan-tingkatan yang telah ditentukan. Kelemahan dari observasi berstruktur ini adalah bahwa pengobservasi sangat terikat dengan daftar yang telah tersusun sehingga ia tidak mungkin mengembangkan observasinya dengan aspek-aspek lain yang kebetulan terjadi selama observasi berlangsung. Untuk mengatasi kelemahan ini, dapat ditemouh dengan cara kombinasi, yaitu menggunakan suatu daftar yang terperinci tentang tingkah laku yang diobservasi, yang dilengkapi dengan blanko untuk mencatat tingkah laku tertentu yang muncul, yang belum terekam dalam daftar. 
  • Observasi tak berstruktur, dalam melaksanakan observasi ini pengobservasi tidak menyediakan daftar terlebih dahulu tentang aspek-aspek yang akan diobservasi. Dalam hal ini pengobservasi mencatat semua tingkah laku yang dianggap penting dalam suatu periode observasi. 

Minggu, 13 Mei 2012

observasi kelompok

hai semua, di sini saya akan berbagi tentang pengalaman saya di dalam suatu kelompok yang menyenangkan ... langsung aja yahhh !!!!

Menurut pendapat saya di dalam kelompok sangat di butuhkannya suatu kerja sama dan seorang pemimpin, kenapa di dalam kelompok kita membutuhkan seorang kelompok dan percaya kepada pemimpin ? karena dengan adanya pemimpin kelompok dapat berjalan dengan lancar karena adanya perintah yang dapat membimbing kita dalam   menjalankan tugas. seperti kemaren di dalam kelompok saya, kita semua di suruh untuk menyelesaikan suatu permainan yang di mana itu membutuhkan suatu kerjasama, kekompakan dan kepercayaan kepada kelompok. kita belajar percaya dengan kelompok dan belajar untuk menghargai instruksi dari seorang pemimpin. mungkin pertama kali di lihat permainan itu mudah, tetapi jika tidak adanya kekompakan di dalam kelompok maka permainan itu tidak bisa kita lewati. 
pengalaman lain yang saya dapat adalah saya menambah teman baru, sangat senang sekali karena tidak adanya perbedaan walaupun umur kita berbeda, menambah pengalaman banget untuk saya .. 
kita juga bisa belajar untuk melatih kesabaran, menghilangkan ego kita masing - masing karena jika di dalam kelompok ada 1 orang yang ego atau merasa dirinya paling benar maka saya percaya tidak akan berjalan dengan lancar di dalam suatu kelompok. 

walaupun kemaren waktunya sebentar tetapi pengalaman yang saya dapat tentang kelompok sangat berarti, senang sekali untuk berbagi cerita tentang pengalaman saya ke kalian semua.. heheeeee 

Senin, 19 Maret 2012

inteligensi ( Psikodiagnostik )

Dalam materi tentang inteligensi saya bisa menyimpulkan, inteligensi adalah salah satu kemampuan mental, pikiran atau intelektual manusia. intelegensi merupakan bagian dari proses kognitif pada urutan yang lebih tinggi ( high cognition ). secara umum intelegensi biasa disebut kecerdasan, inteligensi di bagi menjadi 2 yaitu : general inteligensi dan spesifik inteligensi.
ilmu yang mempelajari tentang alat ukur dinamakan psikometri, mengukur adalah membandingkan suatu besaran yang di ukur dengan alat ukur yang di gunakan sebagai satuan.
yang di gunakan dalam bidang industri adalah :
1. knowladge yaitu pengetahuan
2. skill yaitu keterampilan
3. attitude yaitu kesopanan
4. others yaitu personality

salah satu pengertian jenis alat tes yaitu tes prestatif  adalah tes yang dimana di rancang umtuk mengukur hasil dari sebuah program belajar dan pelatihan, sehingga umumnya hanya menggambarkan bagaimana keberhasilan seseorang setelah mengikuti pelatihan tertentu.

Konsep Dasar ( Psikodiagnostik )

Yang saya pahami dalam materi psikodiagnostik yang membahas tentang konsep dasar adalah :
apa arti dari psikologi ? psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang perilaku manusia dengan lingkungannya. disini sikap terbagi atas 3 komponen yaitu :
1. Kognitif adalah kepercayaan seseorang tentang sesuatu yang di dapatkan dari proses berpikir tentang seseorang atau sesuatu.
2. Afetif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai, afektif mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi dan nilai
3. Psikomotorik adalah merupakan ranah yang berkaitan dengan keterampilan ( skill ) atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu.

Apa yang harus di ukur ?
di sini kita bisa mengukur iteligensi seseorang dengan cara menggunakan alat tes, seperti :
1. optimum tes yang terdiri dari :
a. tes prestasi
b. tes kecerdasan
c. tes bakat

2. typical tes yang terdiri dari :
a. tes inventori
b. tes proyeksi

fungsi dari pengukuran itu sendiri adalah
1. untuk mengukur perbedaan antara individu
2. untuk mengukur perbedaan reaksi pada individu yang sama dalam keadaan yang berbeda.